
Universitas Lamappapoleonro (Unipol) bersama Universitas Cokroaminoto Makassar melaksanakan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Program Pemberdayaan Desa Binaan Tahun 2025 di Desa Gattareng Toa, Kecamatan Marioriwawo, Kabupaten Soppeng. Kegiatan ini mengusung tema “Penguatan Ketahanan Pangan Desa Gattareng Toa melalui Inovasi Teknologi Produk Turunan Jagung Pascapanen Berbasis Green Economy dan Pemberdayaan Kelompok Tani.”Program ini merupakan bagian dari upaya perguruan tinggi dalam mendukung pengembangan ekonomi masyarakat desa berbasis inovasi teknologi dan keberlanjutan lingkungan. Kegiatan yang didanai oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM) Kemendikstaistek ini melibatkan kolaborasi lintas kampus dan multidisiplin ilmu untuk mendorong kemandirian ekonomi masyarakat tani jagung di daerah tersebut.Tim Pelaksana dan KolaborasiTim pelaksana kegiatan diketuai oleh Andi Zulkifli Nurel, S.Kom., M.Kom., dengan anggota Dr. Hj. Andi Adawiah, SE., MM., Mariani Haji Mansyur, STP., M.Si., dan Miseria Villa Waru, S.Pd., M.Pd.Sementara itu, mahasiswa yang turut berpartisipasi aktif dalam program ini meliputi A. Putri Nur Annisa, Nasrah, Nurul Annisa, Danil Ruben, dan Dian Novita.Mitra kegiatan terdiri atas Kelompok Tani Gattareng dan BUMDes Masagena, yang menjadi sasaran utama dalam penerapan inovasi dan pelatihan teknologi pengolahan hasil jagung pascapanen.Fokus dan Dampak KegiatanDesa Gattareng Toa dikenal sebagai salah satu sentra produksi jagung di Kabupaten Soppeng. Namun, masyarakat masih menghadapi berbagai kendala, terutama pada tahap pascapanen—mulai dari rendahnya efisiensi pengolahan, keterbatasan alat produksi, hingga lemahnya manajemen usaha.Melalui kegiatan PKM ini, tim dosen dan mahasiswa berupaya menghadirkan inovasi teknologi tepat guna untuk meningkatkan nilai tambah produk jagung sekaligus memperkuat kelembagaan ekonomi desa.Kegiatan dilaksanakan dalam bentuk sosialisasi, pelatihan teknis, workshop manajemen usaha, serta pendampingan langsung kepada kelompok tani dan BUMDes.Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan signifikan dalam kemampuan masyarakat mengolah produk turunan jagung menjadi berbagai olahan bernilai ekonomi, seperti pakan ternak fermentasi, tepung jagung, dan produk makanan berbasis jagung lokal. Selain itu, peningkatan pendapatan usaha kelompok juga tercatat, di mana rata-rata pendapatan meningkat dari sekitar Rp4,5 juta menjadi Rp9 juta per bulan setelah penerapan inovasi tersebut.Komitmen terhadap Green EconomyProgram ini tidak hanya berfokus pada aspek ekonomi, tetapi juga mengintegrasikan konsep green economy dengan memanfaatkan limbah jagung menjadi produk ramah lingkungan. Pendekatan ini diharapkan dapat menjadi model pemberdayaan desa yang berkelanjutan dan dapat direplikasi di wilayah lain.Ketua tim pelaksana, Andi Zulkifli Nurel, S.Kom., M.Kom., menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi bentuk nyata kontribusi perguruan tinggi dalam mendukung visi pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa melalui inovasi dan teknologi.> “Kami berharap kegiatan ini dapat terus berlanjut agar desa-desa penghasil komoditas unggulan seperti Gattareng Toa mampu mandiri secara ekonomi dan berdaya saing tinggi dengan mengedepankan prinsip ekonomi hijau,” ujarnya.